Jumat, 03 Oktober 2014

Pak Jokowi, Tutup Saja Pintu Koalisi...

Jumat, 3 Oktober 2014 | 10:36 WIB
TRIBUN / DANY PERMANAPresiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla memberikan keterangan pada wartawan terkait porsi kabinetnya, di Rumah Transisi Jokowi-JK, Jakarta, Senin (15/9/2014). Rencananya Kabinet Jokowi-JK akan diperkuat 34 kementerian yang terdiri dari 18 orang profesional dan 16 orang dari partai politik.


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Populi Center, Nico Harjanto, menyarankan kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk menerapkan minimum winning coalition. Langkah itu mesti dilakukan agar pemerintahan yang baru tidak tersandera secara politik oleh parlemen yang dikuasai Koalisi Merah Putih. Salah satu wujudnya adalah dengan segera menutup pintu koalisi.

Kepada Kompas.com, Jumat (3/10/2014) pagi, Nico menjelaskan bahwa minimum winning coalition merupakan koalisi yang terdiri dari sedikit partai politik. Koalisi ini, kata dia, dijamin lebih bebas dari politik sandera-menyandera serta lebih luwes menentukan kebijakan.

"Kalau pemerintahan Jokowi-JK inginnya cepat bekerja mewujudkan janji, maka seharusnya berupaya adanya minimum winning coalition supaya tidak tersandera politik DPR yang telah dikuasai KMP (Koalisi Merah Putih)," ujar Nico.

Yang terjadi sekarang ini, lanjut Nico, kubu Jokowi-JK terkesan mengemis-ngemis kepada partai di Koalisi Merah Putih untuk bergabung dengannya. Kondisi tersebut, ujar dia, akan meningkatkan posisi tawar Koalisi Merah Putih atas Jokowi-JK dan memperlemah posisi Jokowi-JK.

Nico khawatir kondisi tawar-menawar tersebut akan menggerus prinsip "tanpa transaksi atau jatah-menjatah menteri" Jokowi demi mendapatkan dukungan dari partai yang sebelumnya ada di Koalisi Merah Putih.

Karena itu, Nico berpendapat langkah politik yang tegas untuk menutup pintu koalisi bisa menjadi salah satu cara menaikkan posisi tawar Jokowi-JK atas Koalisi Merah Putih. "Ini mungkin insentifnya mahal ke depan. Tapi, ini jauh lebih menjanjikan bagi Jokowi-JK yang sudah punya prinsip presidensial," lanjut dia.

Nico mengatakan bahwa kunci terpenting adalah program-program pemerintah Jokowi-JK mesti populer di mata publik. Dengan demikian, ganjalan apa pun dari Koalisi Merah Putih tidak akan berimbas pada penurunan kepercayaan publik terhadap pemerintah karena ada pemahaman publik bahwa program yang tidak berhasil itu bukan kesalahan pemerintah.

sumber:om/read/2014/10/03/23231891/PDI-P.Tak.Mau.Paksa-paksa.Koalisi.Merah.Putih.dan.Demokrat.Merapat?utm_campaign=related_left&utm_medium=bp&utm_source=news

opini:Jokowi-Jk di nyatakan sudah terpilih menjadi presiden RI dan jokowi-jk tutup pintu koalisi dan koalisi merah putih pun enggan ber komentar

Dan kita tinggal tunggu pelantikan presiden dan saat nya kita ubah menjadi indonesia baru

dan koalisi merah putih pun enggan bicara dan jokowi-jk pu